Mendidik atau Menjerumuskan?

Kukagumi … Kelemahanmu

Kucintai semua kekuranganmu

Itu bagiku indah

Kau yang tak sempurna

Hmmm……

Saat senja datang gantikan siang
Mereka bilang kau malam tanpa bulan
Beda tak sama, kau yang tak sempurna
Bagiku kau segalanya, murni estetika
Apa yang kau tanam itu yang kau petik
Apa yang kau jalani s’lalu beri yang terbaik
Impian tentang kau yang tak berbatas
Jauh dari sempurna tapi membekas
Silahkan jadi hakim tuk semua perkara
Keterbatasan ini tulus jalankan cinta
Terhina dalam hati tersudut karena beda
Kau sosok tak sempurna, tapi bermakna

Kukagumi … Kelemahanmu

Kucintai semua kekuranganmu

Itu bagiku indah

Kau yang tak sempurna

Serupa bunga tanpa mahkota
Seperti air mineral tanpa O2
Ku telaah jauh kembali susunan alam
Menggali artifakmu lebih mendalam
Karena satu alasan walau itu buruk
Kucinta semua walaupun kau tak berbentuk
Aku seperti Plato dalam pemahaman dunia inderawi bukan untuk keindahan
Mungkin kau mengerti mungkin kau tidak
Masalalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari mungkin kau tidak
Tapi kuyakin kau tetap yang sempurna

Meski lemah kau tetap hal yang terindah..kau yang terindah

Meski rapuh kau tetap hal yang terindah..kau yang tak sempurna

#Song
Tak Sempurna – Bondan Prakoso ft Fade2Black

Itu lagu gue denger pertama kali udah cukup lama, sekitar pertengahan 2012an kali ya. Sampe sekarang belum bosen sama lagu itu, weehh 2016 loh ini. Setia banget kan kuping gue, sampe ga ada judeg-judegnye. Ya dengerinnya ga tiap hari juga sih, paling setahun sekali #loh?? Wkwkwk. Kesan pertama sama lagu itu ya langsung jatuh cinta, romantismenya nyesss banget kerasa sampe ketulang-tulang (ahelah). Bayangan gue ketika ada laki-laki yang nyanyiin itu lagu bener-bener dari hati yang tulus, itu indaaaaaaah banget. Tapi gue ga berharap ada yang nyanyiin lagu itu buat gue kalo suaranya ga beneran bagus, takut merusak kecintaan gue..bukan sama orang yang nyanyiin, tapi sama lagunya. Gue inget banget dulu ketemu sama lagu ini pas jaman gue lagi kasmaran banget sama … #ah sudahlah, hahaha. Sampe saat ini bener-bener gue masih sangat suka, sama lagunya bukan sama orang yang dulu. Udah move on kok, asli dah.

Basic-nya emang gue ini rezpector, fansnya Bondan&F2B. Tapi bisa suka banget sama lagu itu karena liriknya, bukan sok fanatik sama artisnya. Silahkan ditelaah sendiri deh isi lagunya, yang jelas dalam persepsi gue itu indah banget. Karena memang didunia ini ga ada manusia yang sempurna #halahKlise 😅 yang jelas dalam hal ini gue seperti diajarkan untuk sebuah ketulusan, bukan cinta yang ga masuk akal alias cinta buta.

Pesan gue buat para penikmat lagu, harus pintar-pintar memfilter. Mana lagu yang mendidik, mana lagu yang menjerumuskan. Lagu itu bisa mempengaruhi pikiran, jadi hati-hati. Seperti apa lagu yang mendidik? Dalam hal ini gue definisikan mendidik untuk memotivasi, ada pesan tersirat untuk bersyukur atau hal-hal positif lainnya. Beda sama lagu yang menjerumuskan, ini yang gue gedek banget. Terutama lagu-lagu galau yang mendayu-dayu, seakan ngajakin orang buat terus berlarut-larut dalam kegalauannya. Ketika lagu itu diperdengarkan berulang-ulang justru menjerumuskan pikiran untuk diam dalam sebuah pusaran negatif. Yang sedih, jadi berlarut-larut. Bohong banget lah kalo lagu yang kita suka, yang kita ngerasa “ini lagu gue banget” itu jarang-jarang kita dengerin. Pasti sering! Dan pasti berulang-ulang. Sekali lagi, hati-hati dengan yang diulang-ulang itu. Lama-lama bisa mentrigger otak kita untuk meratapi hal yang sama. Nggak cepet move on, bahkan bisa gagal move on. Padahal ketika kita jatuh dan gagal, yang perlu kita lakukan hanya bangkit dan melangkah lagi..bukan meratapi. Ibarat lu lagi jalan sendiri keujanan, kepleset. Yaudah bangun trus jalan lagi kan, sampe rumah baju yang kotor dicuci. Selesai. Bukan meratapi abis kepleset trus duduk dielus-elus doang sambil nangis, hellaaaww itu kondisi ujaaan! Keburu basah kuyup tambah kotor baju lu, belum lagi kalo masuk angin. Artinya apa, meratapi itu seperti menyakiti diri sendiri.

Hayoo, masih mau ngesave lagu galau yang mendayu-dayu? Keracunan mampus lu, wkwkwk. Musisinya sih ga salah, hak mereka dong mau bikin karya kaya gimanapun juga. Kita aja lah yang selektif sama apapun yang akan dicerna otak dan hal apa saja yang akan tinggal didalamnya. Balik lagi sih, sebenernya kita hidup tanpa dengerin lagu pun gapapa kan. Ga penting-penting amat, gaada lagu lu masih bisa makan masih bisa nafas. Kehadiran sebuah lagu bukan hal yang sangat krusial, tapi kalopun kita menghendakinya harus ada maka baiknya kita sedia filter sebelum keracunan. Sepele ya, cuma gara-gara lagu.

Leave a comment